Mengapa perlu Validitas dan Reliabilitas


Berikut ini pada Statistik dikenal Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

Uji Validitas. Uji Validitas merupakan uji berfungsi valid (sah) atau tidak validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika ada suatu kuesioner yang mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada dibawah 0,05. (Abdurahman, 2012) (Haradhan, 2017).

Uji Reliabilitas. Uji Reliabilitas yaitu uji untuk mengukur sebuah kuesioner yang merupakan aspek penilaian dari vaiabel-variabel tertentu. Kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Jumlah kuesioner dikatakan reliabel jika Croncbach’s alpha > 0,06 dan dikatakan tidak reliabel jika Croncbach’s alpha < 0,06. (Harahap S. G., 2017) (Suliyanto, 2011) Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient realibility) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliable. Dan, seluruh data tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknainya sebagai berikut: a. alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna. b. alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitasnya tinggi. c. alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitasnya moderat d. alpha < 0,50 maka reliabilitasnya rendah. Nilai tiap-tiap item sebaiknya = 0.50 sehingga membuktikan bahwa item tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas konsistensi internal. Item-item yang punya koefisien korelasi < 0.50 akan dibuang kemudian uji reliabilitas item diulang dengan reliabilitas masing-masing item adalah = 0.50. 



Data yang baik harus memiliki sifat berikut ini:
  • Data harus akurat atau valid
  • Data harus relevan
  • Data harus up to date

Kaidah Pengukuran yang baik

  1. Objektivitas; Apakah pengukuran dilakukan ada adanya? atau tidak bias? jika jawabannya adalah ya, maka pengukuran objektif
  2. Validitas; Alat pengukuran benar-benar mengukur apa yang dikehendaki atau mengukur dengan akurat?, Adakah keterkaitan metode dan alat ukur dengan objek yang diukur? jika jawabannya ya maka pengukuran valid
  3. Relibilitas; Apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai sesungguhnya atau variabel?,  Apakah hasil pengukuran konsisten? jika jawabannya ya maka pengukuran reliabel



Untuk menguji Kualitas Data ada dua yaitu Validitas dan Reliabilitas, Kesimpulan akan bias jika data tidak reliabel dan tidak valid, Kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen untuk pengumpulan data

Validitas 

  • Menunjukkan sejauh mana suatu alat (instrumen) mengukur apa yang seharusnya diukur
  • Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
  • Validitas menunjukkan tingkat kemampuan test untuk mencapai sasarannya
  • Alat pengumpulan data dapat dikatakan valid atau sahih apabila alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur / diinginkan
  • Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Validitas External

  • Dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan pada populasi tempat sampel tersebut diambil.
  • Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

Criterion related Validity

  • Untuk mendapatkan pembuktian validitas kriteria, peneliti biasanya membandingkan bentuk instrumen yang satu dengan instrumen lainnya.
  • Pengukuran indeks validitas kriteria tersebut dengan koefisien korelasi (r) yang menunjukkan derajat hubungan antara skor individual yang diperoleh melalui dua instrumen tersebut.
  • Koefisien korelasi berada pada kisaran angka +1,00 dan -1,00; r=0 menunjukkan tidak ada hubungan.
  • Koefisien korelasi (r) disebut juga sebagai koefisien validitas
  • Misalkan suatu instrumen dirancang untuk mengukur kemampuan akademis, maka skor siswa berdasarkan instrumen tersebut harus dibandingkan dengan IPK mereka (kriteria eksternal)
  • Jika instrumen benar-benar mengukur kemampuan akademis, maka siswa yang mendapat nilai tinggi untuk tes tersebut, seharusnya juga tinggi IPK-nya.

Validitas Internal

  • Digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep yang seharusnya (actually)
  • Validitas internal biasanya membantu mengatasi kelemahan validitas eksternal.

Content Validity

  • Validitas isi memastikan bahwa sejumlah item yang representatif telah diperhitungkan dalam menyusun sebuah konsep.
  • Validitas isi merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan.