Tahapan Perumusan Masalah

Untuk mengidentifikasi masalah bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya bisa dilakukan dengan bacaan (buku, jurnal, tesis, dan lain sebagainya), pengamatan dilapangan, berdasarkan pengalaman pribadi, seminar dan lokakarya, diskusi, dan lain sebagainya.

Dari sisi penelitian yang akan dilakukan, baik berupa kelayakan waktu atau lama penelitian akan dilakukan, besarnya biaya yang akan dileluarkan, serta ada atau tidaknya sarana dan prasarana pendukung, teori-teori pendukung dan lain sebagainya.

Penelitian yang baik harus dapat dipecahkan atau dicari jawabannya melalui data yang telah dikumpulkan dan dibantu dengan metode pemecahan masalah, selain harus menarik bagi peneliti, permsalahan tersebut juga harus spesifik pada suatu bidang tertentu, dan hasil penelitian yang dilakukan bisa digunakan sebagai pengembangan dari teori yang telah ada sebelumnya.

Masalah perlu dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsir keadaan yang sedang diteliti. Masalah yang diangkat merupakan dasar untuk mengajukan teori dan hipotesis.


Hubungan Antara Komponen Untuk Mengidentifikasi Permasalahan Dalam Penelitian


Langkah penting yang harus dilakukan dalam membuat suatu perumusan masalah, yaitu :

  1. Tentukan fokus penelitian
  2. Cari berbagai kemungkinan dari berbagai faktor yang ada kaitannya dengan fokus penelitian tersebut yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
  3. Diantara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian faktor mana yang paling menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan faktor apa saja yang akan dipilih.
  4. Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan focus penelitian.