Kenapa harus Kualitatif atau Kuantitatif

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berikut ini adalah kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. 

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional (masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia), empiris (dapat diamati oleh indera manusia sehingga manusia lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan), dan sistematis (menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis).

Data yang diperoleh dari penelitian disebut sebagai data empiris (teramati) yang memiliki kriteria yaitu valid. Valid menunjukkan derajat kepatutan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mengetahui sebuah data itu valid maka diperlukan pengujian melalui reliabilitas dan obyektivitas. Namun ada kondisi data yang reliabel belum tentu valid, begitu juga dengan data yang obyektif belum tentu bisa dikatakan valid. 

Setiap penelitian memilki tujuan dan kegunaan tertentu yaitu penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan memiliki arti bahwa data benar-benar baru dan sebelumnya tidak ada. Pembuktian memiliki arti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan pada informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan memiliki arti memperdalam dan atau memperluas pengetahuan yang sudah ada.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya dan dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.


Metode Kualitatif dan Kuantitatif

  • Metode Kualitatif.

Metode Kualitatif sering dinamakan sebagai metoda baru, postposotivistik, artistik, dan interpretive research sedangkan Metode Kuantitatif disebut metode tradisional, positivistic, scientific dan metode discovery. Metode Kualitatif disebut sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, postpositivistik karena berdasarkan pada filsafat postpositivisme, seni karena proses lebih bersifat seni (kurang terpola) dan interprestive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. 

Metode Kualitatif sering juga disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah; dan juga disebut sebagai metode etnographi karena awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Filsafat postpositivisme disebut juga interpretif dan konstruktif yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Obyek alamiah merupakan obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumen merupakan orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. 

Untuk menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisa, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan. 

Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang terlihat. Oleh karena itu dalam Metode Kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut sebagai transferability.


  • Metode Kuantitatif 

Metode Kuantitatif disebut sebagai metode tradisional karena metode ini digunakan sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian, positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme, disebut metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah seperti konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode Kuantitatif juga disebut sebagai metode discovery karena dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru dan disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.